Cara Ternak Ayam Potong Untuk Pemula Yang Perlu Di Pahami.

Cara Ternak Ayam Potong – merupakan salah satu peluang usaha menjanjikan. Tentu kita tidak asing dengan ayam potong. Pernahkah kita berpikir bahwa ayam potong adalah salah satu peluang usaha yang baik untuk di jalankan ? ataukah sedang mencari informasi cara menjalankan bisnis ayam potong ? mulai dari bagaimana cara merawatnya sampai panen.

Ayam potong yang biasa kita sebut sebagai ayam pedaging ( broiler ) adalah ayam ras yang memiliki pertumbuhan sangat cepat di banding dengan ayam kampung.

Sebagaimana kita ketahui, ayam kampung yang di pelihara maksimal baru bisa kita jual ketika umur sudah mencapai 2 bulan bahkan lebih.

Sangat berbeda dengan ayam potong yang bisa panen ketika sudah mencapai umur kurang lebih 30 hari. Bobotnya bisa kurang lebih 2 kg dengan usia segitu.

Ternak ayam potong sudah menjadi pencaharian banyak orang. Jatuh bangun dalam bisnis ini tidak asing lagi. Ada orang yang berhasil menjalankan usaha ini. Namun banyak pula yang gulung tikar.

Ternak ayam potong/ayam pedaging tidak sama dengan ayam kampung. Daya tahan tubuh ayam potong jauh sangat rendah jika kita sandingkan dengan ayam lain sejenis. Ayam potong sangat mudah terserang penyakit. Banyak hal atau procedure yang perlu kita perhatikan agar bisa berhasil dan meraup.

1. Menentukan Lokasi Kandang

Dalam menentukan lokasi kandang ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan bersama.

1. Kandang yang baik adalah kandang yang agak jauh dari pemukiman penduduk, memiliki sumber air, memiliki akses jalan masuk minimal kendaraan roda 2, dan letaknya memanjang timur dan barat.
2. Sirkulasi udara dalam kandang harus mencukupi
3. Memperhatikan suhu udara pada ruang dalam kandang. Suhu dalam kandang kita sesuaikan dengan umur ayam, berikut skema suhu sesuai umur  1 – 7 hari suhunya 34-32 derajat Celsius, 8-14 hari suhunya 29-27, 15- 21 suhunya 26-25, umur 21-28 suhunya 24-23, umur 29-35 suhunya 23-21 derajat Celsius.

Tipe Kandang

Kandang ayam potong yang sering di temukan di dalam masyarakat adalah tipe panggung dan melantai atau litter. Masing-masing tipe kandang ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Misalnya saja tipe panggung, ayam akan lebih bersih dari kotoran karena kotoran langsung jatuh ketanah. Namun pembuatannya mungkin akan lebih susah dan menelan biaya banyak dibandingkan dengan tipe kandang yang melantai.

Tipe kandang litter/ lantai perawatannya akan lebih rumit sebab setiap masa satu kali panen, sekam yang merupakan alas perlu diganti atau di keringkan lagi untuk mendapatkan sekam yang baru. Dan dapat menghilangkan kotoran-kotoran yang mengendap.

Belum ada bukti empirik bahwa tipe kandang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, maupun kesehatan ayam. Baik tipe kandang melantai maupun kandang panggung sama-sama baik untuk ayam asalkan kebersihan dan struktur kandang yang bagus.

2. Pemilihan Bibit

Sebagai peternak ayam potong, bibit diperoleh dari pihak supplier yang dibeli per Box dengan isi 100 ekor di tambah fee 2- 5 ekor per box. Adapun cara melihat dan mengetahui cirri-ciri bibit unggul bagi ayam broiler bentuk tubuh bulat, lincah dalam bergerak, memiliki mata jernih, hidung bersih, anus bersih, bulu-bulunyapun tidak cacat.

Artikel terkait : Cara membuat kandang ayam potong

3. Pakan

Pakan yang berkualitas harus memiliki zat karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk peternakan ayam potong, pemberian pakan tidak boleh dibatasi.  Tidak seperti ayam kampung, kita bisa memberi makan pada pagi dan sore hari. Kalau ayam potong makanan dan tempat air harus selalu terisi.

Namun bagi pemula, tidak perlu repot dengan pemberian pakan, atau sibuk menemukan formula pakan, karena pakan ayam potong mudah kita dapat pada toko-toko penjual alat dan obat-obatan ternak.

Pakan merupakan bagian terpenting dalam pemeliharaan. Hampir 70% keberhasilan kita dalam memanen ayam dengan bobot ideal ada pada pemberian pakan yang bagus.

Untuk ternak ayam potong sendiri pemberian pakan di bagi 2 kategori berdasarkan atas pertumbuhan ayam.

1. Tahap pertama / starter

Ini merupakan pemberian pakan dari umur 1 – 20 hari atau 1 hari sampai umur 3 minggu Hendaknya kualitas atau kandungan zat gizi pakan meliputi protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7-0,9%, ME: 2800-3500 kkal/kg makanan.

2. Tahap finisher

Pada bagian ini umur 21 – Panen. Kualitas atau pakan harus meliputi protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7-0,9%, dan energi (ME): 2900-3400 kkal/kg.

Adapun kuantitas konsumsi pakan

1. 1-7 hari 17 gram/ekor/hari
2. 8-14 hari 43 gram/ekor/hari
3. 15-21 hari 66 gram/ekor/hari
4. 22-28 hari 91 gram/ekor/hari
5. 29-35 hari 111 gram/ekor/hari
6. 36-42 hari 129 gram/ekor/hari
7. 43-49 hari 146 gram/ekor/hari
8. 50-56 hari 161 gram/ekor/hari

Keseluruhan jumlah pakan per ekor pada umur 1-56 hari adalah 5349 gram pakan / ekor/hari.

Baca juga : Frekuensi pemberian pakan ayam potong

4. Vaksinasi

Pelaksanaan pemberian vaksin ayam potong umumnya lakukan 2 kali dalam satu kali periode pemeliharaan. Umur 4 atau 5 hari pertama dan yang kedua umur 21 hari. Lakukan tetse mata sebagai pemberian vaksin pertama kalinya. Sedangkan pada tahap kedua kita lakukan dengan suntik pada bagian dada.

Tujuan pemberian vaksin sendiri untuk melemahkan pertumbuhan atau membunuh bibit penyakit yang ada pada ayam potong. Vaksinasi meliputi ND / tetelo, ND Strain B1 dan ND lasotta.

5. Pemeliharaan Ayam Broiler

DOC kita masukkan dalam kandang yang sudah terlebih dahulu kita hangatkan dengan lampu, kemudian beri air hangat, 1-2 cc/liter, tambahkan ke air minum, dapat juga beri obat, vitamin berupa VITERNA Plus untuk mengembalikan kondisi tubuh saat berada dalam box dan kekurangan tenaga saat dalam perjalanan. Sedangkan pakan kita berikan dalam bentuk butiran-butiran yang sebagian kita taburkan ke seluruh permukaan lantai yang telah kita alasi dengan karton atau kertas Koran.

Kertas Koran dapat kita ganti ketika permukaan lembab atau basah, bisa 1 kali dalam 3 hari tergantung permukaan basah ataukah tidak.

Peletakan tempat pakan hendaknya meliputi atau semua ayam dapat jangkau. Olehnya itu, tempat pakain kita letakkan beberapa. Umur 4 hari tetes mata.

Untuk ayam potong perlu kita perhatikan, jika ayam sering bergerombol berarti suhu kandang dingin, beri lampu pijar yang menghangatkan, Jika ayam menjauh dari lampu berarti suhu terlalu panas, hal ini dapat kita tekan dengan menaikkan sedikit lampu dari posisinya.

Perhatikan pada dinding dan sirkulasi udara yang masuk jangan terlalu terbuka. Khusus untuk ayam yang masih dalam tahap pertumbuhan minggu 1 sampai minggu ke 3.

Kebersihan kandang perlu kita jaga, untuk kandang panggung, kotoran yang menyengat dapat kita hilangkan dengan kapur. Untuk kandang lantai kotoran dapat kita hilangkan dengan menaburkan sekam/ampas gergaji.

6. Penyakit

Mungkin inilah yang paling menyeramkan bagi peternak mengenai cara ternak ayam potong.

Tetelo

Gejalanya megap-megap, nafsu makan turun, diare dan sering berkumpul pada tempat yang hangat. Selang beberapa hari muncul gejala syaraf, kaki lumpuh, leher terkilir dan ayam berputar-putar kemudian mati.

Pencegahan : Ayam terserang sebaiknya kita pisah, karena menular melalui kotoran dan ayam yang berdekatan, sampai saat ini belum ada obat manjur untuk penyakit tetelo,  untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat segera kita vaksin ulang dan jaga agar lantai kandang tetap kering.

Gumboro .

Jenis penyakit yang merupakan akibat dari virus golongan Reovirus yang menyerang sistem kekebalan dan daya tahan tubuh. Penyakit ini bisa kita kenali dengan gejala-gejala seperti menurunnya nafsu makan, terdapat luka pada dubur, diare dan tubuh menggigil. Penularan secara langsung melalui kotoran dan yang tidak langsung yaitu bisa melalui makanan/pakan, air minum dan serta peralatan yang telah tercemar.

Pencegahan : vaksin Gumboro.

Penyakit Ngorok.

Antisipasi : Pisahkan ayam yang terkena ngorok dan beri minum yang sudah kita beri dosis obat

Penyakit infeksi saluran pernapasan itu disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang muncul bisa kita tandai dengan ayam yang sering bersin dan ayam beringus dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat kita lakukan dengan obat-obatan yang sesuai.

Berak Kapur.

Tanda dari penyakit berak kapur ayam diare dan setelah kering menjadi serbuk menyerupai kapur.  Sebab penyakit ini adalah bakteri Salmonella pullorum.

Antisipasi : Pisahkan ayam yang terkena ngorok dan beri minum yang sudah kita beri dosis obat

Demikian tekhnik dasar dan pengetahuan yang perlu kita pahami bersama dalam cara ternak ayam potong.