Daftar Isi
7. Riwayat Harga Saham
Setelah semua pengamatan dilakukan, cobalah lihat juga riwayatt harga saham yang ingin kamu beli. Sudah berapa lama saham emiten itu diperdagangkan? Bagaimana pergerakan harga sahamnya, apakah naik-turun, ataukah mulus dan stabil? Faktor-faktor ini bisa membantu kamu mengetahui proyeksi profit yang bisa didapat, karena akan terefleksikan pada pergerakan harga saham di masa depan.
Saham yang volatilitasnya tinggi biasanya memiliki banyak pemegang saham jangka pendek, di mana ini justru ini bisa meningkatkan risiko yang harus ditanggung investor.
Pantau juga emiten tersebut pernah menerbitkan options, melakukan dilusi, atau aksi lainnya yang kemungkinan mengubah komposisi kepemilikan saham di perusahaan.
Perlu diingat bahwa penerbitan options atau dilusi bisa berdampak besar pada harga saham jika Anda telanjur memilikinya.
8. Ekspektasi Berikutnya
Kamu juga perlu menggali lebih jauh untuk mengetahui bestimasi revenue dan profit hingga dua sampai tiga tahun kedepan, tren jangka panjang yang dialami industri, serta informasi mengenai kerja sama, joint venture, dan sejenisnya.
Berita tentang akan dirilisnya produk atau jasa baru bisa jadi membuat kamu tertarik untuk berinvestasi, namun kamu tidak hanya bisa terpaku pada satu hal saja tanpa melihat gambaran yang lebih luas.
9. Risiko
Ketika kamu ingin mulai berinvestasi di pasar modal, maka kamu harus mengetahui bahwa akan ada potensi profit dan risiko.
Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu memahami risiko-risiko perusahaan dan industri di mana kamu ingin menanamkan modal tersebut.
Apakah ada masalah regulasi? Bagaimana manajemennya? Apakah perusahaan sering bergumul dengan gugatan, ataukah ia dikenal ramah lingkungan? Dalam perkembangan dunia, apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk unggul? Bayangkanlah skenario terburuk dan kemungkinan dampaknya pada harga saham.